SENSASI DAN PERESEPSI
MAKALAH
Ditunjukanuntukmemenuhitugasmatakuliahpsikologi
Acep Dodi 124050001
Agus Setia Muhamad 124050006
Albiaansyah Rachman 124050011
Ardi krisdian 124050016
Aulia
Indah Lestari 124050021
Dandi Sakti L 124050026
Deni santika 124050031
Donny Iqbal 124050036
JURNALISTIK A
DAKWAH DAN
KOMUNIKASI
UIN SGD
BANDUNG
2012 -2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang diajukan untuk memenuhi
nilai mata kuliah Psikologi
. Shalawat serta salam semoga dilimpah curahkan kepada nabi besar Muhammad SAW
.
Tujuan
pertama saya membuat makalah ini ialah untuk memenuhi nilai dalam mata kuliah Psikologi
. Serta yang kedua untuk menyampaikan beberapa makna dari kandungan yang
terkait serta pengertian antara
Sensasi dan Presepsi kepada pembaca .
Tidak
lupa juga saya hanturkan rasa terima kasih sebesar – besar nya kepada Allah SWT
, karenanya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik . Selain itu
, kepada dosen Psikologi
saya juga menghanturkan banyak rasa terima kasih karena telah membimbing saya
dalam pembuatan makalah ini . Disisi lain , juga kepada orang tua saya yang
turut serta memberi dukungan agar saya dapat mencapai sesuatu yang terbaik
dalam pembuatan makalah ini . Dan tidak lupa kepada rekan rekan mahasiswa yang
turut memberikan atensinya dalam pembuatan makalah ini .
Harapan
saya dalam pembuatan makalah ini , agar makalah ini dapat menjadi satu acuan
yang dapat memberikan wawasan baru kepada pembaca tentang keterkaitan dan pengertian Sensai dan Presepsi
. Serta tak lupa hanturan maaf bila terdapat penulisan ataupun kata kata yang
kurang berkenan .Kritik dan saran sangat saya harapkan untuk lebih
menyempurnakan makalah ini .
Bandung ,05
November
2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sensasi
adalah proses menangkap stimuli dan tahap paling awal dalam penerimaan
informasi sedangkan persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi sehingga
manusia memperoleh pengetahuan baru. Dengan kata lain persepsi mengubah sensasi
menjadi informasi.
pengalaman elementer yang segera,
yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan
terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera termasuk kedalam
sensasi. Sedangkan suatu proses aktif timbulnya kesadaran dengan segera
terhadap suatu obyek yang merupakan faktor internal serta eksternal individu
meliputi keberadaan objek, kejadian dan orang lain melalui pemberian nilai
terhadap objek tersebut termasuk kedalam persepsi. Sejumlah informasi dari luar
mungkin tidak disadari, dihilangkan atau disalahartikan.Mekanisme penginderaan
manusia yang kurang sempurna merupakan salah satu sumber kesalahan
persepsi.Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas.Sensasi adalah bagian
dari persepsi.Tetapi didalam prosesnya sensasi dan presepsi berbeda, kalau
sensas peneriamaan stimulus lewat inderasedangkan persepsi yaitu menafsirkan
stimulus yang telah ada didalam otak.
Kemampuan berfikir,
pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsi dan
memsesasikan sesuatu stimulus, hasil persepsi dan sensasi mungkin akan berbeda
antara individu satu dengan individu lain.karena persepsi dan sensasi bersifat
individual.contohnya pada perbeadaan kapasitas alat indera menyebabkan
perbedaan dalam memilih pekerjaan atau jodoh, mendengarkan musik, atau memutar
radio. Yang lebih jelasnya, sensasi mempengaruhi persepsi, jadi keduanya saling
berhubungan satu sama lain .
1.2 Tujuan
Mengetahui
secara global tentang sensasi dan persepsi dilihat dari segi sosial, psikologi
maupun yang lainya
1) mengetahui pengertian dari sensasi
dan persepsi
2)
mengetahui macam-macam dari sensasi
dan persepsi
3)
mengetahui proses terjadinya sensasi
dan persepsi
4)
mengetahui Perpedaan dari sensasi
dan persepsi
5)
mengetahui aplikasi sensasi dan
persepsi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sensasi
Sensasi
pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi. Sensasi, atau
dalam bahasa inggrisnya sensation, berasal dari kaca latin, sensatus, yang
artinya dianugerahi dengan indra, atau intelek. Secara lebih luas, sensasi
dapat diartikan sebagai aspek kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan
oleh indra kita, seperti temperatur tinggi, warna hijau, rasa nikmatnya
sebatang coklat.sebuah sensasi dipandang sebagai kandungan atau objek kesadaran
puncak yang privat dan spontan.
Benyamin B. Wolman (1973, dalam
rakhmat, 1994) menyebutkan sensasi sebagai “pengalaman elementer yang segera,
yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan
terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra.Apa pun definisi
sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasi dari lingkungan sangat
penting. Melalui alat indra, manusia dapat memahami kualitas fisik
lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat indralah, manusia memperoleh
pengetahuan dan semua kemapuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Tanpa alat
indra, manusia sama, bahkan mungkin rendah lebih dari rumput-rumputan, karena
rumput dapat juga mengindra cahaya dan humiditas ( Lefrancois, 1974,
dalam rahmat, 1994 ).
2.2 PengertianPersepsi
Manusia sebagai
makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual, maka terdapat perbedaan
antara individu yang satu dengan yang lainnya (Wolberg, 1967). Adanya perbedaan
inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang menyenangi suatu obyek,
sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci obyek tersebut. Hal ini
sangat tergantung bagaimana individu menanggapi obyek tersebut dengan
persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan
penyesuaian ditentukan oleh persepsinya.
hasil interaksi antara dua faktor,
yaitu faktor rangsangan sensorik yang tertuju kepada individu atau seseorang
dan faktor pengaruh yang mengatur atau mengolah rangsangan itu secara
intra-psikis. faktor-faktor pengaruh itu, dapat bersifat biologis, sosial, dan
psikologis. Karena adanya proses pengaruh-mempengaruhi antara kedua faktor
tadi, di mana di dalamnya bergabung pula proses asosiasi, maka terjadilah suatu
hasil interaksi tertentu yang bersifat "gambaran psikis".
Ø Persepsi Sosial
Persepsi
sosial (social perception ) : suatu proses ( tepatnya, proses-proses ) yang
kita gunakan untuk mencoba memahami kehidupan, kita sering kali melakukan hal
ini. Menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk mencoba mengarti perilaku orang
lain – apa yang mereka sukai sebagai individu, mengapa mereka bertingkah laku (
atau tidak bertingkah laku ) tertentu dalam suatu situasi dan bagaimana prilaku
mereka nanti dalam situasi yang berbeda.
2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sensasi
Bagian penting dari teori deteksi sinyal yang berpengaruh
besar terhadap psikologi adalah implikasinya dalam pembelajaran ambang
penginderaan. Berdasarkan teori tersebut disimpulkan bahwa ambang
penginderaa bukan hanya kekuatan sinyal. Faktor-faktor yang mempengaruhi ambang
penginderaan adalah :
(a)
kekuatan sinyal;
(b)
sifat-sifat tugas/pekerjaan;
(c)
harapan individu;
(d)
konsekuensi-konsekuensi berupa penghargaan atau hukuman;
(e)
norma/standar/ukuran yang dikenakan individu.
Pengetahuan tentang factor-faktor yang mempengaruhi ambang
penginderaan manusia di atas memungkinkan kita untuk memahami mengapa dan
bagaimana individu hanya menerima stimulus/informasi tertentu darin sekian
banyak stimulus/informasi yang lain dari dunia disekelilingnya.
2.4 Faktor –
Faktor Yang Mempengaruhi Presepsi
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi
persepsi diantaranya :
- Ketersediaan informasi sebelumnya; ketiadaan informasi ketika seseorang menerima stimulus yang baru bagi dirinya akan menyebabkan kekacauan dalam mempersepsi. Oleh karena itu, dalam bidang pendidikan misalnya, ada materi pelajaran yang harus terlebih dahulu disampaikan sebelum materi tertentu. Seseorang yang datang di tengah-tengah diskusi, mungkin akan menangkap hal yang tidak tepat, lebih karena ia tidak memiliki informasi yang sama dengan peserta diskusi lainnya. Informasi juga dapat menjadi cues untuk mempersepsikan sesuatu.
- Kebutuhan; seseorang akan cenderung mempersepsikan sesuatu berdasarkan kebutuhannya saat itu. Contoh sederhana, seseorang akan lebih peka mencium bau masakan ketika lapar daripada orang lain yang baru saja makan.
- Pengalaman masa lalu; sebagai hasil dari proses belajar, pengalaman akan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan sesuatu. Pengalaman yang menyakitkan ditipu oleh mantan pacar, akan mengarahkan seseorang untuk mempersepsikan orang lain yang mendekatinya dengan kecurigaan tertentu. Contoh lain yang lebih ekstrim, ada orang yang tidak bisa melihat warna merah [dia melihatnya sebagai warna gelap, entah hitam atau abu-abu tua] karena pernah menyaksikan pembunuhan. Di sisi lain, ketika seseorang memiliki pengalaman yang baik dengan bos, dia akan cenderung mempersepsikan bosnya itu sebagai orang baik, walaupun semua anak buahnya yang lain tidaksenangdengansibos.
Faktor psikologis lain yang juga penting dalam
persepsi adalah berturut-turut: emosi ,impresi dan konteks.
- Emosi; akan mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi pada suatu saat, karena sebagian energi dan perhatiannya (menjadi figure) adalah emosinya tersebut. Seseorang yang sedang tertekan karena baru bertengkar dengan pacar dan mengalami kemacetan, mungkin akan mempersepsikan lelucon temannya sebagai penghinaan.
- Impresi; stimulus yang salient / menonjol, akan lebih dahulu mempengaruhi persepsi seseorang. Gambar yang besar, warna kontras, atau suara yang kuat dengan pitch tertentu, akan lebih menarik seseorang untuk memperhatikan dan menjadi fokus dari persepsinya. Seseorang yang memperkenalkan diri dengan sopan dan berpenampilan menarik, akan lebih mudah dipersepsikan secara positif, dan persepsi ini akan mempengaruhi bagaimana ia dipandang selanjutnya
- Konteks; walaupun faktor ini disebutkan terakhir, tapi tidak berarti kurang penting, malah mungkin yang paling penting. Konteks bisa secara sosial, budaya atau lingkungan fisik. Konteks memberikan ground yang sangat menentukan bagaimana figure dipandang. Fokus pada figure yang sama, tetapi dalam ground yang berbeda, mungkin akan memberikan makna yang berbeda
2.5
Teori
Sensasi
Sensasi (sensation) : mengacu pada
pendeteksian dini terhadap energi dari dunia fisik. Studi terhadap sensasi
umunya berkaitan dengan struktur dan proses mekanisme sensorik. beserta
stimulasi yang mempengaruhi mekanisme-mekanisme tersebut.
Deteksi energy fisik yang di
hasilkan atau di pantulkan oleh benda-benda fisik, sel-sel tubuh yang
melakuakan penderteksi ini, organ inderawi ( mata, telinga, hidung, kulit dan
jaringan tubuh ) proses penginderaan menyadarkan kita akan adanya suara, warna,
bentuk dan elemen kesadaran yang lain. Tanpa sensasi kita tidak dapat menyentuh
dalam arti sesungguhnya dunia nyata.Tapi untuk membuat dunia yang mendera
indera kita menjadi sesuatu yang masuk akal.
Sensasi Normal
Penerimaan, persepsi dan reaksi
adalah 3 komponen setiap pengalaman sensori. Dalam menjalankan fungsinya organ
sensori berkaitan erat dengan sistem persyarafan yang berfungsi sebagai
reseptor dan penghantar stimulus sehingga tercipta sebuah persepsi yang dapat
menimbulkan reaksi dari individu
Stimulus
Organ sensori
Sel
syaraf Impuls
syaraf
|
Reaksi
Persepsi
Medula spinalis
Otak
Sensasi Murni
Sensasi murni
jarang terjadi, jika mendengar suara aneh, betapapun asingnya, kita akan segera
menghubungkannya dengan suatu bentuknya yang telah kita lihat
sebelumnya.sensasi murni itu terjadi mungkin dalam peristiwa saat rangsangan
warna ditunjukkan untuk pertama kali kepada seseorang yang sejak lahirnya buta,
tetapi tiba-tiba dapat melihat (Mahmud, 1990:41)
2.6 Teori Persepsi
Perubahan
dalam pemenuhan kebutuhan manusia sangat dipengaruhi oleh persepsi individu
yang berbeda antara satu dengan yang lain. Hal ini akan membawa konsekwensi
terhadap permasalahan keperawatan yang ditegakan pada setiap individu. Meskipun
sumber masalah yang dihadapinya sama, akan tetapi setiap individu memiliki
persepsi dan respon yang berbeda-beda.
Krech dan Crutchfield merumuskan
dalil persepsi, menjadi empat bagian :
- Dalil persepsi 1: Persepsi bersifat selektif secara fungsional. Berarti objek-objek yang mendapatkan tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi
- Dalil persepsi 2 : Medan perceptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti. Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun stimuli yang kita terima itu tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interprestasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang kita persepsi.
- Dalil persepsi 3 : Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Jika individu dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompok akan diperngaruhi oleh keanggotaan kelompolmua dengan efek berupa asimilasi atau kontras.
- Dalil persepsi 4 : Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama. Dalil ini umumnya betul-betul bersifat structural dalam mengelompokkan objek-objek fisik, seperti titik, garis, atau balok.
Ø Perubahan persepsi
1. Halusinasi
Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun pada panca indera seorang pasien, yang
terjadi dalam keadaan sadar/bangun
2.
Ilusi
Interpretasi atau penilaian yang salah tentang pencerapan yang sungguh terjadi
pada panca indera, mis: bunyi angin didengarnya seperti dipanggil nama,
bayangan daun dilihat seperti orang
3. Depersonalisasi
Perasaan
aneh tentang dirinya atau perasaan bahwa pribadinya sudah tidak seperti biasa
lagi, mis: pengalaman diluar tubuh/ OBE, salah satu bagian tubuhnya bukan
kepunyaannya lagi
4. Derealisasi
Perasaan aneh tentang lingkungannya
yang tidak sesuai dengan kenyataan, mis: merasakan segala sesuatu seperti dalam
mimpi
5. Gangguan somatosensorik pada
reaksi konversi
Mis: anastesi,
parastesi, gg penglihatan, perasaan nyeri, makropsia/mikropsia
6. Gangguan psikofisologik
Gejala
atau gangguan pada bagian tubuh yang disebabkan oleh gangguan emosi,
mis: pada
kulit urtikaria, pada otot dan tulang LBP, pada pernafasan timbul sesak/asma,
padajantung terjadi palpitasi, pencernaan mual/muntah diare, perkemihan sering
berkemih, mata berkunang2, telinga tinitus
7. Agnosia
Ketidakmampuan untuk mengenal
dan mengartikan pencerapan sebagai akibat kerusakan otak.
Ø Amplikasi Persepsi Melalui Panca Indera
Beragam
stimulus tersebut merupakan dasar dalam pembentukan persepsi yang dating dari
banyak sumber melalui:
1) – Indera penglihatan (visual)
2) – Indera pendengaran (auditori)
3) – Indera perabaan (taktil)
4) – Indera penciuman (olfaktori)
5) – Indera pengecap/rasa (gustatori)
Ø Persepsi melalui indera penghilatan
Mata
hanyalah merupakan salah satu alat atau bagian yang menerima stimulus, dan
stimulus ini dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga akhirnya
individu dapat menyadari apa yang dilihat. Secara alur dapat dikemukakan bahwa
proses persepsi berlangsung sebagian berikut :
1. Stimulus mengenai alat indera, ini
merupakan yang bersifat kealamaan ( fisis)
2. Stimulus kemudian dilangsungkan ke
otak oleh syaraf sensoris, proses ini merupakan proses fisiologi
3. Di otak sebagian pusat susunan urat
syaraf terjadilah proses yang akhirnya individu dapat menyadari atau
mempersepsikan tentang apa yang diterima melalui alat indera.proses yang
terjadi dalam otak ini merupakan proses psiklogi
Ø Persepsi melalui indera pendengaran
Telinga dapat dibagi atas beberapa bagian yang masing-masing mempunyai fungsi
atau tugas sendiri-sendiri, yaitu :
1. Telinga bagian luar : merupakan
bagian yang menerima stimulus dari luar.
2. Telinga
bagian tengah : merupakan bagian yang meneruskan stimulus yang diterima oleh
telinga bagian luar, jadi bagian ini merupakan transformer.
3. Telinga
bagian dalam : merupakann reseptor yang sensitif yang merupakan saraf-saraf
penerima.
Apabila
individu dapat menyadari apa yang di dengar, maka individu dapat mempersepsikan
apa yang didengar, dan terjadilah suatau pengamatan atau persepsi
Ø Persepsi Melalui Indera Penciuman
Sel-sel
peneriama atau reseptor bau terletak dalam hidung sebelah dalam. Stimulusnya
berujud benda-benda yang bersifat khemis atau gas yang dapat menguap, dan
mengenai alat-alat penerima yang ada dalam hidung, kemudian diteruskan oleh
syaraf sensoris ke otak, dan sebagai respons dari stimulus tersebut orang dapat
menyadari apa yang diciumnya yaitu bau diciumnya.
Ø Persepsi Melalui Indera pengecap
Indera
pengecapan terdapat di lidah.stimulusnya merupakan benda cair.zat cair itu
mengenai ujung srl penerima yang terdapat pada lidah, yang kemudian
dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga akhirnya orang dapat
menyadari atau mempersepsikan tentang apa yang dicecap itu. Memgenai rasa ini
ada 4 macam :
Pahit,
manis, asin, asam
Ø Persepsi Melalui Indera Kulit
Indera ini dapat merasakan rasa
sakit, raabaan, tekanaan dan temperature.Tetapi tidak semua bagian dari kulit
dapat menerima rasa-rasa ini Cuma pada bagian tertentu saja yang dapat
meneriama stimulus-stimulus tertentu.Serta stimulus yang dapat menimbulkan rasa
sakit dapat bersifat khemis maupun electrical dan sebangsanya yang pada pokoknya
stimulus itu cukup kuat menimbulkan kerusakan pada kulit, dan hal ini
menimbulkan rasa sakit.
Ø Tabel Panca indera
Indera
|
Stuktur
|
Stimulus
|
Reseptor
|
Penglihatan
|
Mata
|
Gelombang
cahya
|
Sel
batang dan sell kerucut
|
Pendengaran
|
Telinga
|
Gelombang
suara
|
Sel-sel
rambut
|
Perasa/
pengecapan
|
Lidah
|
Senyawa
kimia
|
Ujung
saraf perasa
|
Penciuman
|
Hidung
|
Senyawa
kimia
|
Sel-sel
rambut
|
Peraba
|
Kulit
|
Tekanan
|
Sel-sel
saraf
|
2.7Proses Sensasi
Sistem saraf mengubah pesan pesan
menjadi kode salah satu kode yaitu kode anatomis.Pertama kali diperkenalkan
pada 1826 oleh seorang ahli fisiologi Johannes muller sebagai doktrin energy
syaraf spesifik. Menurut doktrin,berbagai modalitas sensorik yang berbeda
muncul karena sinyal yang diterima oleh organ indera merangsang beragam jalan
syaraf yang menuju area otak yang beragam pula. Sinyal dari mata menyebabkan
impils berjalan sepanjang saraf optik,menuju ke korteks visual.sinyal dari
telinga. Sinyal dari telinga menyebabkan impuls berjalan dari saraf auditoris
menuju ke korteks auditoris.Gelombang cahaya dan suara menghasilkan sensasi
berbeda karena adanya perbedaan anatomi ini.
Sensasi mengacu pada pendeteksian
dini terhadap stimuli. Serta Sensasi merupakan unsur-unsur pengalaman
pancaindera yang disebabkan perangsang-perangsang diluar manusia, yaitu cahaya,
suara, bau, manis dan sebagainya. Dan hanya sensasi yang mampu kita indralah
yang akhirnya diproseskan oleh reseptor dan oleh pemrosesan kognitif tingkat
tinggi.Sistem sensorik kita memiliki keterbatasan kemampuan manerima sensasi,
sehingga dengan sendirinya pengetahuan kita tentang dunia pun terbatas. Konsep
kita mengenai proses perseptual bahwa pendeteksian dan penginterpretasian
sinyal-sinyal sensori, di tentukan oleh energi stimulus yang dideteksi oleh
sistem-sistem sensorik dan oleh otak dan hasil pemrosesan disimpan dimemori
dalam bentuk pengetahuan ( knowledge), yang akan diguakan kelak dalam suatu
kejadian nyata.
2.8ProsesPersepsi
1.
Halusinasi
Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun pada panca indera
seorang pasien, yang terjadi dalam keadaan sadar/bangun
2. Ilusi
Interpretasi atau penilaian yang salah tentang pencerapan
yang sungguh terjadi pada panca indera, mis: bunyi angin didengarnya seperti
dipanggil nama, bayangan daun dilihat seperti orang
3.
Depersonalisasi
Perasaan aneh tentang dirinya atau perasaan bahwa pribadinya
sudah tidak seperti biasa lagi, mis: pengalaman diluar tubuh/ OBE, salah satu
bagian tubuhnya bukan kepunyaannya lagi
4.
Derealisasi
Perasaan
aneh tentang lingkungannya yang tidak sesuai dengan kenyataan, mis: merasakan
segala sesuatu seperti dalam mimpi
5. Gangguan
somatosensorik pada reaksi konversi
Mis: anastesi, parastesi, gg penglihatan, perasaan nyeri,
makropsia/mikropsia
6. Gangguan
psikofisologik
Gejala atau gangguan pada
bagian tubuh yang disebabkan oleh gangguan emosi,
mis: pada
kulit urtikaria, pada otot dan tulang LBP, pada pernafasan timbul sesak/asma,
padajantung terjadi palpitasi, pencernaan mual/muntah diare, perkemihan sering
berkemih, mata berkunang2,
telinga tinitus
7. Agnosia
Ketidakmampuan
untuk mengenal dan mengartikan pencerapan sebagai akibat kerusakan otak.
2.9Perbedaan Sensasi dan Presepsi
Sensasi sering dibedakan dari
persepsi, yang melibatkan penilaian, inferensi, interpretasi, bias, atau
prakonseptualisasi, sehingga bisa salah, sensasi dipandang sebagai pasti,
ditentukan secara mendasar, fakta kasar. Menurut beberapa pendapat, sensasi
lebih berkonotasi pada sebuah hubungan denagn perasaan ( terapi bukan dengan
emosi ), sedangkan persepsi lebih berhubungan dengan kognitif. Sensasi sering
digunakan secara sinomin dengan kesan indrawi, sense datum, sensum, dan
sensibilium.
Jadi, proses sensasi dan presepsi
itu berbeda. Dalam ungkapan lain disebutkan,”sensasi ialah penerimaan stimulus
lewat alat indra, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada
didalam otak” (Mahmud, 1990:4). Meskipun alat untuk menerima stimulus itu
serupa pada setiap individu, interpretasinya berbeda.sedangkan mekanisme penginderaan
manusia yang kurang sempurna merupakan salah satu sumber kesalahan persepsi.
Untuk membedakan sensasi dan
persepsi secara lebih jelas, kita bias membandingkan protet sebuah pemandangan
dengan lukisan pemandanagn. Protet itu berupa pemandanagn sebagaiman yang
diterima alat indra, sedangkan lukisan pemandanagn bergantung pada
interpretasinya pelukis.dengan perkataan lain, mata “menerima”, sedangkan
pikiran”memersepsikan”.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses penginderaan berlangsung
setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat indera, yaitu
melalui mata sebagia alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar, hidung
sebagai alat pembau, lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak tangan
sebagai alat perabaan. Persepsi stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga
dapat datang dalam diri individu sendiri.Tetapi sebagian besar stimulus datang
dari luar individu yang bersangkutan. Karena persepsi merupakan aktivitas yang
integrated dalam diri individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan
aktif dalam persepsi.serta dapat dikemukakan karena perasaan, sedangkan sensasi
dapat ditemukan pada waktu proses menagkapnya stimuli.
Sensasi merupakan pendeteksi energy
fisik yang di hasilkan atau di pantulkan oleh benda-benda fisik, sel-sel tubuh
yang melakuakan penderteksi ini, organ inderawi ( mata, telinga, hidung, kulit
dan jaringan tubuh ) proses penginderaan menyadarkan kita akan adanya suara,
warna, bentuk dan elemen kesadaran yang lain. Tanpa sensasi kita tidak dapat
menyentuh dalam arti sesungguhnya dunia nyata.Tapi untuk membuat dunia yang
mendera indera kita menjadi sesuatu yang masuk akal.
proses sensasi dan presepsi itu
berbeda. Dalam ungkapan lain disebutkan,”sensasi Hialah penerimaan stimulus
lewat alat indra, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada
didalam otak”. Meskipun alat untuk menerima stimulus itu serupa pada setiap
individu, interpretasinya berbeda. Persepsi dipengaruhi oleh pengetahuan,
hipotesis, dan prasangka-prasangka serta sinyal-sinyal sersorik, misalnya:
Ilusi.
DAFTAR PUSTAKA
- Jalaluddin Rahmat. 2008. Psikologi Komunikasi. : Bandung Remaja Rosdakarya .
- Slameto. 2003. Belajar dan Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
- Desmawati, Yeni. 2008. Resume Matrikulasi Psikologi. Palembang. PPs UNSRI.
- http://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi#Pembedaan_dengan_sensasi
0 komentar:
Posting Komentar