Senin, 15 Juli 2013

"Bercakap dengan Sang Purnama"

Sang purnama ikut bingung menatapku
Mengapa anak hawa merenungkan
Perkara yang tidak begitu perlu untuk direnungkan,

Sang bulan bertanya malalui sinarnya,
"Mengapa engkau merenungi hal yang tidak seharusnya kau renungkan???"
Tanya sang penghias malam itu. 

Anak hawa inipun hanya dapat menjawab dengan tatapan bingung kepada sang bulan
"Entah apa yang seharusnya aku fikirkan,
Siapa dia dan mengapa aku begitu menakutkan akan persepsinya mengenai diriku, 
Segala apapun yang terlontar darinya selalu menyita fikiranku,
Aku menakutkan jika mulut ini melontarkan sesuatu hal yang menyakitinya,
Bahkan seketika aku selalu membenarkan atas segala yang ia ucapkan."


Kembali sang ratu malam seketika seolah menjawab dengan sinarnya yang menyilaukan
"Hei puteri hawa, pantaskah kau begitu menakutkan apa yang anak adam itu persepsikan,
sementara kau tidak memikirkan apa yang dipersepsikan tuhanmu mengenai dirimu?,
Apakah pantas fikiranmu selalu tersita apa yang di lontarkan turunan adam tersebut?
sedangkan dirimu menomorsekiankan perkataan tuhanmu (Firman-Nya).
Juga apakah kamu sangat takut menyakiti hati putera adam?
sehingga kamu tidak menghiraukan jikalau perbuatan dan perkataanmu menyakiti tuhanmu.
Dan seharusnya pula hanya ucapan tuhanmu lah yang kamu percayai akan
membawa berkah bagi kehidupanmu"

Apa yang dilontarkan sang penyinar malam malalui cahayanya

seolah memukuliku dan menelanjangiku dari kekhilafan dan kealfaanku.

"Astagfirullah" dengan mulus keluar dari syafawi diri yang dibalut dosa ini.

Ya, seharusnya cinta kepada manusia, tidaklah melampaui cintanya kepada sang Khalik,

Karena kebahagian akan tercapai jika Allah SWT meridhoi hal itu,

Tidak sepantasnya pula kita memikirkan manusia lebih dari kita memikirkan Allah SWT.





"Bercakap dengan Sang Purnama"

Senin, 15 Agustus 2013
Bekasi, 13:18 WIB

Kritik dan Saran Dapat kunjungi tumblr-ku dan E-mail nya

Recent Posts